Siapa sih yang nggak kenal dengan yang namanya ‘Lego’ ?? semua pasti kenal lah ya.. BTW kalian tau nggak sejarah perkembangan lego dari awal perjuangan sampai akhirnya menjadi besar seperti sekarang?? Ternyata perkembangannya membutuhkan perjuangan yang sangat keras loh. Nah pada artikel ini mimin ingin mengulas sejarah perkembangan lego dari awal hingga mendunia secaplakuiporingkas. Bagaimana ceritanya? Yuk langsung saja simak.
Ole Kirk Chiristiansen, seorang tukang kayu asal Denmark membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund, Denmark. Toko ini memiliki beberapa karyawan yang beroperasi membuat mebel kayu dan membantu pembangunan rumah.
Tahun 1924
Toko ini mengalami kebakaran, meskipun begitu Ole Kirk Chiristiansen terus berusaha mengembangkan toko ini agar mejadi lebih pesat dengan membuat kerajinan-kerajinan kayu dengan ukuran yang lebih besar.
Saat mengalami krisis pelanggan, Ole Kirk Chiristiansen mulai membuat proyek-proyek berukuran kecil berupa miniatur.
Tahun 1932
Toko Ole Kirk Chiristiansen mulai membuat mainan menggunakan kayu, seperti mobil-mobilan, kereta tarik, truck mainan, yo-yo dan lain-lain.
Ole Kirk Chiristiansen ingin mengubah nama toko tersebut. Kemudian Ole Kirk Chiristiansen membuat kompetisi yang berhadiah sebotol anggur buatannya sendiri. Komtisi yang Ole Kirk Chiristiansen hanya diikuti oleh para pegawainya. Mereka berlomba-lomba menentukan nama baru untuk tokonya.
Ole Kirk Chiristiansen sendiri juga ikut memikirkan nama baru untuk tokonya, yaitu "Legio" ( artinya “legiun” yang menurut KBBI Daring adalah “pasukan”) dan "Lego" (singkatan dari kata “leg godt” yang berarti "bermain dengan baik").
Hasil akhir pencetusan nama untuk toko/perusahaan milik Ole Kirk Chiristiansen adalah “Lego”, singkatan dari kata “leg godt” yang berarti "bermain dengan baik”.
Ole Kirk Chiristiansen dan Godtfred Kirk Christiansen (anak ketiga Ole Kirk Chiristiansen), menemukan contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain. Produk tersebut adalah “Kiddicraft Self-Locking Building Bricks” yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft.
Tahun 1949 -1953
Perusahaan Lego memproduksi bata yang sama diberi nama “Automatic Binding Bricks” (artinya “Bata Yang Melekat Secara Otomatis”). Bata ini dibuat dari material cellulose acetate (senyawa kimia buatan yang digunakan dalam film fotografi).
Produk Automatic Binding Bricks terus berkembang berdasar pada bongkahan kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun juga bisa direkatkan bersama.
Hampir sama seperti lego saat ini, produk ini memiliki beberapa tonjolan bundar di bagian atasnya dan lubang-lubang bagian bawah yang berbentuk segiempat. Bata-bata ini dapat melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu erat sehingga mereka bisa dipisahkan lagi.
Kemudian pada tahun 1953, bata-bata ini diberi nama baru “Lego Mursten” (artinya "Bata Lego").
Tahun 1954-1955.
Pada tahun 1954, Godtfred Kirk Christiansen menjadi Direktur Pelaksana Junior di Grup Lego. Suatu ketika Godtfred Kirk Christiansen berbincang-bincang dengan pembeli luar negeri. Hasil dari perbincangan itu, Godtfred melakukan evaluasi terhadap produk-produkk Group Lego.
Hingga pada Pada tahun 1955, perusahaan Lego meluncurkan "Town Plan" (artinya “Rencana Tata Kota”). Bata bangunan ini diterima cukup baik oleh pasar. Namun masih terdapat kekurangan atau kelemahan pada askpek teknisnya.
Bata-bata disempurnakan dengan menambah silinder-silinder berlubang di bawahnya untuk memperkuat bagian bawah serta membuat bata menjadi lebih serbaguna. Selanjutnya, perusahaan Lego mematenkan rancangan produk ini.
Pada tahun yang sama pula, Ole Kirk Chiristiansen tutup usia pada 11 maret 1958. Perusahaan Lego diwariskan kepada Godtfred Kirk Christiansen.
Tahun 1960
Perusahaan Lego mengalami kebaran lagi yang menghabiskan persediaan mainan kayu Lego. Kemudian Godtfred Kirk Christiansen memutuskan untuk hanya memusatkan produksi pada bata plastik saja dan meninggalkan produksi mainan kayu.
Gerhardt dan Karl Georg (saudara kandung Godtfred Kirk Christiansen) meninggalan perusahaan Lego dan mendirikan sebuah prusahaan baru dengan nama "Bilofix".
Tahun 1961-1962
Perusahaan Lego ingin memasarkan produknya ke Amerika Utara, namun tidak memiliki kemampuan logistik yang memadai. Lego mengambil cara alternatif dengan cara membolehkan Samsonite (perusaaan besar) untuk memproduksi dan menjual produk-produk Lego di Kanada dan Amerika Utara.
Pada tahun 1961-1962, dilakukan pembuatan roda Lego. Sehingga memungkinkan menciptakan mobil-mobilan dari mainan Lego.
Tahun 1963-1964
Bahan dasar Bata Lego yang semulanya menggunakan material cellulose acetate, kini beraih menggunakan acrylonitrile butadine styrene (plastik ABS) karena acrylonitrile butadine styrene (plastik ABS) lebih bagus dari pada cellulose acetate.
Pada 1964, pertama kali Lego menggunakan buku petunjuk dalam paket penjualannya.
Tahun 1968.
Pertama kali Legoland dengan luas 12.000 meter dibuka di Billund, Denmark pada 7 Juni 1968. Taman ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego.
Tahun 1969
Duplo mulai diluncurkan. Duplo adalah Bata Lego yang memiliki ukuran 2x lebih besar yang dipergunakan untuk mainan anak balita.
1974-1979
Lego Famili mulai dikenalkan yang merupakan ide Kjeld Kirk Kristiansen (putra Godtfred Kirk Christiansen). Pada tahun ini pula, Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Sampai tahun 1979, “mini figure” pada mainan Lego terus berkembang sampai diciptakannya set mainan Lego Space.
Tahun 1980
Grup Lego mendirikan Departemen Produk Pendidikan yang memiliki fungsi khusus untuk mengembangkan potensi unsur pendidikan di dalam mainan yang mereka buat.
Tahun 1990-sekarang
Perusahaan Lego terus mengembangkan produk-produknya sampai menjadi perusahaan mainan yang terrbilang besar sampai sekarang ini.
Dari Sejarah perkembangan pabrik Lego dapat kita ambil pelajaran bahwa untuk menggapai kesuksesan tidaklah instan. Perlu pengrobanan proses dan waktu untuk menggapai keberhasilan.
Awal Mula Mainan Lego Berupa Miniatur
Tahun 1916Ole Kirk Chiristiansen, seorang tukang kayu asal Denmark membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund, Denmark. Toko ini memiliki beberapa karyawan yang beroperasi membuat mebel kayu dan membantu pembangunan rumah.
Tahun 1924
Toko ini mengalami kebakaran, meskipun begitu Ole Kirk Chiristiansen terus berusaha mengembangkan toko ini agar mejadi lebih pesat dengan membuat kerajinan-kerajinan kayu dengan ukuran yang lebih besar.
Saat mengalami krisis pelanggan, Ole Kirk Chiristiansen mulai membuat proyek-proyek berukuran kecil berupa miniatur.
Tahun 1932
Toko Ole Kirk Chiristiansen mulai membuat mainan menggunakan kayu, seperti mobil-mobilan, kereta tarik, truck mainan, yo-yo dan lain-lain.
Sejarah dan Arti Nama Lego
Tahun 1934Ole Kirk Chiristiansen ingin mengubah nama toko tersebut. Kemudian Ole Kirk Chiristiansen membuat kompetisi yang berhadiah sebotol anggur buatannya sendiri. Komtisi yang Ole Kirk Chiristiansen hanya diikuti oleh para pegawainya. Mereka berlomba-lomba menentukan nama baru untuk tokonya.
Ole Kirk Chiristiansen sendiri juga ikut memikirkan nama baru untuk tokonya, yaitu "Legio" ( artinya “legiun” yang menurut KBBI Daring adalah “pasukan”) dan "Lego" (singkatan dari kata “leg godt” yang berarti "bermain dengan baik").
Hasil akhir pencetusan nama untuk toko/perusahaan milik Ole Kirk Chiristiansen adalah “Lego”, singkatan dari kata “leg godt” yang berarti "bermain dengan baik”.
Produk Pertama Mainan Lego
Tahun 1947Ole Kirk Chiristiansen dan Godtfred Kirk Christiansen (anak ketiga Ole Kirk Chiristiansen), menemukan contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain. Produk tersebut adalah “Kiddicraft Self-Locking Building Bricks” yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft.
Tahun 1949 -1953
Perusahaan Lego memproduksi bata yang sama diberi nama “Automatic Binding Bricks” (artinya “Bata Yang Melekat Secara Otomatis”). Bata ini dibuat dari material cellulose acetate (senyawa kimia buatan yang digunakan dalam film fotografi).
Produk Automatic Binding Bricks terus berkembang berdasar pada bongkahan kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun juga bisa direkatkan bersama.
Hampir sama seperti lego saat ini, produk ini memiliki beberapa tonjolan bundar di bagian atasnya dan lubang-lubang bagian bawah yang berbentuk segiempat. Bata-bata ini dapat melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu erat sehingga mereka bisa dipisahkan lagi.
Kemudian pada tahun 1953, bata-bata ini diberi nama baru “Lego Mursten” (artinya "Bata Lego").
Tahun 1954-1955.
Pada tahun 1954, Godtfred Kirk Christiansen menjadi Direktur Pelaksana Junior di Grup Lego. Suatu ketika Godtfred Kirk Christiansen berbincang-bincang dengan pembeli luar negeri. Hasil dari perbincangan itu, Godtfred melakukan evaluasi terhadap produk-produkk Group Lego.
Hingga pada Pada tahun 1955, perusahaan Lego meluncurkan "Town Plan" (artinya “Rencana Tata Kota”). Bata bangunan ini diterima cukup baik oleh pasar. Namun masih terdapat kekurangan atau kelemahan pada askpek teknisnya.
Perkembangan Lego Sampai Sekarang
Tahun 1958Bata-bata disempurnakan dengan menambah silinder-silinder berlubang di bawahnya untuk memperkuat bagian bawah serta membuat bata menjadi lebih serbaguna. Selanjutnya, perusahaan Lego mematenkan rancangan produk ini.
Pada tahun yang sama pula, Ole Kirk Chiristiansen tutup usia pada 11 maret 1958. Perusahaan Lego diwariskan kepada Godtfred Kirk Christiansen.
Tahun 1960
Perusahaan Lego mengalami kebaran lagi yang menghabiskan persediaan mainan kayu Lego. Kemudian Godtfred Kirk Christiansen memutuskan untuk hanya memusatkan produksi pada bata plastik saja dan meninggalkan produksi mainan kayu.
Gerhardt dan Karl Georg (saudara kandung Godtfred Kirk Christiansen) meninggalan perusahaan Lego dan mendirikan sebuah prusahaan baru dengan nama "Bilofix".
Tahun 1961-1962
Perusahaan Lego ingin memasarkan produknya ke Amerika Utara, namun tidak memiliki kemampuan logistik yang memadai. Lego mengambil cara alternatif dengan cara membolehkan Samsonite (perusaaan besar) untuk memproduksi dan menjual produk-produk Lego di Kanada dan Amerika Utara.
Pada tahun 1961-1962, dilakukan pembuatan roda Lego. Sehingga memungkinkan menciptakan mobil-mobilan dari mainan Lego.
Tahun 1963-1964
Bahan dasar Bata Lego yang semulanya menggunakan material cellulose acetate, kini beraih menggunakan acrylonitrile butadine styrene (plastik ABS) karena acrylonitrile butadine styrene (plastik ABS) lebih bagus dari pada cellulose acetate.
Pada 1964, pertama kali Lego menggunakan buku petunjuk dalam paket penjualannya.
Tahun 1968.
Pertama kali Legoland dengan luas 12.000 meter dibuka di Billund, Denmark pada 7 Juni 1968. Taman ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego.
Tahun 1969
Duplo mulai diluncurkan. Duplo adalah Bata Lego yang memiliki ukuran 2x lebih besar yang dipergunakan untuk mainan anak balita.
1974-1979
Lego Famili mulai dikenalkan yang merupakan ide Kjeld Kirk Kristiansen (putra Godtfred Kirk Christiansen). Pada tahun ini pula, Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Sampai tahun 1979, “mini figure” pada mainan Lego terus berkembang sampai diciptakannya set mainan Lego Space.
Tahun 1980
Grup Lego mendirikan Departemen Produk Pendidikan yang memiliki fungsi khusus untuk mengembangkan potensi unsur pendidikan di dalam mainan yang mereka buat.
Tahun 1990-sekarang
Perusahaan Lego terus mengembangkan produk-produknya sampai menjadi perusahaan mainan yang terrbilang besar sampai sekarang ini.
Dari Sejarah perkembangan pabrik Lego dapat kita ambil pelajaran bahwa untuk menggapai kesuksesan tidaklah instan. Perlu pengrobanan proses dan waktu untuk menggapai keberhasilan.
